Tag Archives: Bola
Pembuktian Spanyol sebagai Timnas Terbaik Dunia
Pembuktian Spanyol sebagai Timnas Terbaik Dunia – tanggal 1 Juli 2012 sebagai negara pertama yang berhasil mempertahankan gelar juara Piala Eropa setelah mengalahkan Italia di partai final dengan skor 4-0 di Olimpic Stadium, Kiev, Ukraina.
Empat gol kemenangan Spanyol masing-masing dicetak oleh David Silva, Jordi Alba, Fernando Torres, dan Juan Mata.
Kemenangan empat gol tanpa balas yang diraih Spanyol dari Italia menjadikan final tersebut sebagai final tersubur sepanjang sejarah perhelatan Euro. Rekor sebelumnya tercatat ketika Jerman menghancurkan Uni Soviet 3-0 di final Euro 1972.
Menjadi juara di Eropa 2012 sangat spesial bagi Spanyol karena gelar itu mencatatkan Spanyol berhasil meraih hat-rick juara (trigelar). Pertama mereka berhasil menjadi juara Piala Eropa 2008, dua tahun berselang Spanyol berhasil keluar sebagai juara Piala Dunia 2010, hingga akhirnya keluar sebagai juara Piala Eropa 2012, ayo streaming bola hari ini.
Spanyol tampil dengan generasi pemain luar biasa. Mereka juga melahirkan apa yang kita kenal dengan istilah tiki-taka. Permainan sepakbola operan-operan pendek yang indah dan selalu berorientasi ke gawang.
Dengan raihan tiga gelar berturut-turut tersebut, apakah Spanyol bisa dibilang sebagai kesebelasan terbaik dunia? Untuk menjawab itu, mari bandingkan dengan negara-negara yang pernah mencatatkan torehan luar biasa.
Generasi Emas Sepakbola Sebelum Spanyol 2008-2012
Pertama ada Italia 1934-1938 yang dibilang sebagai “dinasti internasional pertama”. Di empat tahun itu, Timnas Italia berhasil memenangi Piala Dunia 1934, Olimpiade 1936, dan Piala Dunia 1938.
Selanjutnya adalah Hungaria yang memenangi Olimpiade 1952 dan menempati peringkat kedua di Piala Dunia 1954. Tidak terkalahkan dalam 31 pertandingan dari tahun 1951 hingga 1954 adalah catatan lain yang pernah diraih Hungaria.
Brasil menjadi negara selanjutnya yang pernah meraih kejayaan. Dari 1958 hingga 1962, Brasil naik ke puncak sepakbola dunia. Negeri Samba memenangi Piala Dunia 1958 dengan cara yang menakjubkan, mencetak lima gol ke gawang Perancis pada semifinal dan lima gol ke Swedia di final. Brasil sempat gagal meraih juara Copa America tahun 1959 tetapi mereka berhasil mempertahankan juara Piala Dunia 1962. Saat itu Brasil bisa dibilang memiliki pemain-pemain hebat sepanjang masa.
Tim Jerman Barat dari 1970 hingga 1976 juga tampil sangat baik. Berawal menjadi semifinalis Piala Dunia 1970, Jerman Barat kemudian memenangi Piala Eropa 1972 dan Piala Dunia 1974. Jerman Barat menjadi negara pertama yang berhasil menyandingkan Piala Eropa dengan Piala Dunia sebelum Spanyol pada 2008 dan 2010. Kemudian pada Euro 1976, mereka menjadi runner-up.
Tim “total football” Belanda juga bisa dibilang mengubah cara permainan sepakbola selamanya. Mereka meletakkan dasar bagi filosofi sepakbola Spanyol. Belanda 1974 hingga 1978 memang hanya bisa tiga kali berakhir sebagai peringkat kedua: Piala Dunia 1974, Euro 1974, dan Piala Dunia 1978; namun mereka sudah dianggap sebagai negara “juara tanpa mahkota”.
Di era 1990-an Perancis menjadi juara dunia dengan memenangi Piala Dunia 1998 di rumah sendiri dengan generasi emas yang mereka miliki. Tim ini mencerminkan perubahan yang terjadi di Eropa. Menggabungkan kekuatan, kecepatan, dan teknik dengan karakter yang memungkinkanya mengatasi masalah di lapangan. Perancis membuktikan kehebatannya dengan menjadi juara Piala Eropa 2000.
***
Dengan raihan tiga gelar berturut-turut pada Piala Eropa 2008, Piala Dunia 2010, dan Piala Eropa 2012, wajar jika banyak yang bilang Spanyol 2008-2012 adalah generasi sepakbola terbaik dunia sejauh ini.
Jika kita hanya membicarakan gelar juara sebagai pembuktian, jelas Spanyol berhasil membuktikannya dengan trigelar tersebut. Namun bila kita bandingkan dengan enam negara di atas, dari mulai Italia 1934-1938, Hungaria 1952-1954, Jerman Barat 1970-1976, Belanda 1974-1978, dan Perancis 1998-2000, ternyata ada negara-negara yang bisa menancapkan pengaruh lebih hebat meski gelar juaranya tak sebanyak Spanyol 2008-2012.
Pertandingan Tanpa Penonton Adalah yang Terbaik Untuk Saat Pandemi virus corona
Pertandingan Tanpa Penonton Adalah yang Terbaik Untuk Saat Pandemi virus corona – Pandemi virus corona yang menyebar hampir ke seluruh belahan dunia membuat berbagai liga sepakbola di dunia kompak untuk menghentikan jalannya kompetisi. Begitu juga lima liga top Eropa mempunyai sikapnya masing-masing dalam keberlangsungan liga.
Ligue 1 Prancis lebih dahulu mengambil keputusan dengan menghentikan total liga musim ini dan memutuskan Paris Saint Germain sebagai juara. Premier League, La Liga, dan Serie A masih dalam dilema untuk pengambilan keputusan, mempertimbangkan risiko kesehatan jika liga berjalan dan risiko finansial jika liga harus berhenti total. Sementara itu, Bundesliga Jerman menjadi yang pertama dalam mengambil keputusan berbeda, yakni melanjutkan liga dengan teknis keamanan yang menyesuaikan.
Berbagai regulasi baru diterapkan oleh Bundesliga kunjungi Agen Judi Bola Online Terpercaya dalam keberlangsungan di tengah pandemi virus corona. Mulai dari teknis sebelum pertandingan seperti tes swab dan penyemprotan disinfektan, hingga teknis di dalam dan setelah pertandingan pertandingan seperti gaya selebrasi social distancing, perubahan maksimum pergantian pemain, jaga jarak antar pemain di bangku cadangan, dan wawancara jarak jauh menggunakan alat khusus.
Regulasi-regulasi baru tersebut tidak banyak membuat sepakbola berubah, mungkin hanya menambah poin pekerjaan atau mengubah sedikit teknis dari yang biasa dilakukan. Namun ada satu regulasi yang dianggap banyak orang mengubah pertandingan secara drastis dan membuat sepakbola tidak sama lagi dari sebelumnya, ya itu bermain tanpa penonton di stadion.
Bundesliga kembali dibuka dengan Revierderby yang mempertemukan Borussia Dortmund yang menghadapi tamunya Schalke 04. Dalam setiap laga Die Borussen, setiap sudut kota Dortmund dihiasi warna kuning hitam, kerumunan orang bernyanyi di sekitar jalan maupun di dalam bar. Ketika keluar dari stasiun pusat kota, setiap orang akan disambut dengan toko-toko yang menjual merchandise klub yang menarik perhatian.
Namun spieltag tidak lagi sama kali ini, 80.000 orang yang biasa memenuhi Signal Iduna Park harus rela menonton klub kesayangannya di rumah masing-masing. Hal ini jelas karena Bundesliga menerapkan peraturan bahwa setiap pertandingan dilakukan dengan pintu tertutup atau tanpa penonton. Pertandingan berjalan sepi, hanya ada dua tim yang dikelilingi besi dan polisi yang berjaga di luar stadion.
Solusi Terbaik Bagi Klub
Pertandingan sepakbola kemungkinan tidak akan dihadiri penonton hingga memasuki tahun 2021. Hal itu juga disampaikan oleh pimpinan Bundesliga, Christian Seifert, yang mengatakan bahwa laga tanpa penonton sepertinya akan berjalan sampai akhir tahun atau lebih. Kemungkinan ini juga berlaku untuk empat liga top Eropa lainnya dan liga-liga di seluruh dunia.
Tanpa penonton hadir di stadion, memang mengubah banyak hal dari pertandingan. Tidak ada sorak-sorai penonton yang meramaikan pertandingan, tidak ada aksi-aksi penonton yang semakin memeriahkan suasana, tidak ada selebrasi epik saat pemain mendatangi penonton untuk merayakan kemenangan bersama, dan berbagai keseruan lainnya. Namun setidaknya bagi klub, ini lebih baik ketimbang tidak ada pertandingan sama sekali.
Tanpa pertandingan, klub akan kehilangan banyak penghasilan. Tentu saja mereka tidak bisa menjual tiket pertandingan. Begitu pula dengan uang dari hak siar yang tidak akan masuk ke kas klub. Pemasukan dari sponsor? sebagian mungkin masih bisa berjalan, namun pihak sponsor tentu ingin melakukan negosiasi ulang. Dengan tidak adanya pertandingan akan ada banyak kesepakatan awal yang tidak bisa dipenuhi oleh klub. Sulit untuk mencari timbal balik yang setara dengan pertandingan bagi sponsor, titik tengahnya mungkin nilai sponsor akan dipotong drastis.
Sementara itu, meski tanpa penonton, klub masih bisa menyelamatkan beberapa sumber keuangannya. Penjualan tiket memang masih belum bisa berjalan, namun uang dari hak siar bisa mereka dapatkan. Sementara dari sektor sponsorship, mungkin tetap akan ada kesepakatan ulang, namun setidaknya klub masih bisa mencari cara untuk memberikan timbal balik ke sponsor yang tidak jauh berbeda dari yang seharusnya. Sehingga, kalaupun nilai sponsor harus dipotong dari kesepakatan awal, jumlahnya tidak sebesar jika tidak ada pertandingan sama sekali.
Namun tentu saja, menyelamatkan klub tidak bisa dengan mengabaikan keselamatan manusia. Keselamatan para pemain, staf, panitia pertandingan, dan para suporter adalah yang utama. Bundesliga bisa dijalankan kembali karena mereka telah menyusun 51 lembar protokol keamanaan ketat untuk keselamatan semua pihak. Setiap detail aktivitas dalam pertandingan sepakbola diatur sehingga meminimalisir kemungkinan tersebarnya virus COVID-19. Dan salah satu poin yang harus dilakukan adalah penyelenggaraan tanpa penonton di stadion.
Pilihan Terbaik Bagi Fans
Dari sisi fans, sudah banyak di antara kita yang merasa sangat bosan di rumah. Rindu dengan suasana pertandingan sepakbola di dalam stadion dengan segala atmosfernya yang luar biasa. Rindu menonton pertandingan sepakbola yang menyajikan berbagai drama yang tersaji. Rindu melakukan perjalanan tandang yang penuh dengan adrenalin.
Kini kerinduan kita akan tontonan sepakbola sedikit terobati. Namun semuanya terasa berbeda karena digelar tanpa penonton. Pertandingan terasa kurang seru karena stadion terasa sepi. Kalaupun ada suara gemuruh hanyalah suara rekaman hasil rekayasa klub penyelenggara agar stadion terasa ramai. Tetap saja tidak ada keseruan pertandingan sepakbola yang biasa kita rasakan.
Lagi-lagi, inilah solusi terbaik yang bisa kita terima saat ini. Setidaknya sudah ada tontonan sepakbola yang bisa kita saksikan saat ini, meski dengan segala kekurangannya. Karena seperti sama halnya dengan kita tidak bisa menyelematkan klub namun mengabaikan keselamatan manusia, kita juga tidak bisa memaksakan ego untuk menonton pertandingan sepakbola namun melupakan keselamatan banyak orang.
Bundesliga lagi-lagi mencontohkan hal yang sangat baik dengan menyelenggarakan pertandingan tanpa mengabaikan prosedur keamanan. Tidak hanya tanpa penonton di stadion, sanksi keras juga akan diterapkan jika ada suporter suatu klub yang berkumpul di luar stadion. Klub akan dinyatakan kalah jika terbukti fansnya berkumpul di luar stadion.
Tanpa Penonton Tidak Otomatis Menjadi Aman
Inilah kondisi yang harus kita hadapi sekarang. Banyak hal yang berubah, banyak kesenangan yang hilang, namun semua itu untuk keselamatan banyak pihak.
Satu hal yang harus disadari adalah menyelenggarakan pertandingan tanpa penonton tidak otomatis membuat kondisi menjadi aman. Kasus di Bundesliga belum tentu bisa diterapkan di negara lain dengan menjiplak begitu saja. Setiap negara memiliki kondisi yang berbeda-beda. Tidak semua negara memiliki masyarakat yang sangat disiplin seperti Jerman.
Liga Inggris yang sampai sekarang masih belum bisa memutuskan akan berlanjut atau tidak mungkin karena masih ada banyak pertimbangan yang harus diperhitungkan. Begitu pula dengan Serie A dan kompetisi negara lain yang masih ditunda saat ini. Liga Indonesia? Apapun keputusannya nanti semoga itu adalah hasil perhitungan matang dengan memproritaskan keselamatan banyak orang, bukan hanya untuk memperjuangkan keuntungan beberapa pihak. Negara manapun yang ingin menggelar kembali kompetisinya, harus memperhatikan semua aspek di masyarakat. Karena keselamatan manusia adalah yang terpenting dari semua ini.